Bank Umum, Sejarah dan Perkembangan Perbankan di Dunia, Fungsi Bank, Tugas Bank Umum, Klasifikasi Bank

BANK UMUM

1. Pengertian Bank

Pengertian bank adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang keuangan atau jasa keuangan. Produk utama yang biasa dilayani berupa simpaan giro, tabungan maupun deposito. Bank juga digunakan sebagai tempat untuk simpan pinjam atau kredit bagi warga masyarakat yang membutuhkan dana pinjaman. Fungsi lain dari bank adalah sebagai tempat pertukaran mata uang, perpindahan uang (transfer), sebagai tempat pembayaran maupun setoran.

2. Sejarah dan Perkembangan Perbankan di Dunia

Bank merupakan sebuah istilah yang berasal dari Italia yaitu Banque atau Banca yang berarti bangku. Istilah ini merujuk pada orang orang yang duduk untuk melakukan penukaran uang atau valuta asing (money changer). Awalnya hanya menjembatani penukaran uang pada zaman Rainaissans, namun dalam perkembangan aktivitas ini bukan hanya melakukan penukaran saja, seperti penitipan dan peminjaman.

Merunut pada penukaran uang, maka ini sudah terjadi semenjak zaman Babylonia (2000 SM)dimana kita mengenal isitilah Temples Of Babylonia, zaman Yunani (500 SM) kita mengenalnya dengan Greek Temple. Aktivitas yang terjadi disini yaitu melakukan penukaran uang. Mata uang Romawi (Konstantinopel) ketika itu diakui sebagai mata uang internasional.

Perkembangan perbankan pun semakin pesat karena tidak bisa dilepaskan dengan perkembangan perdagangan. Bank-bank sudah mulai dikenal di Benua Eropa adalah Bank Vanesia pada tahun 1171. 1320  berdiri Bank of Genoa dan Bank of Barcelona.

Di Inggris sendiri bank pada awal berdiri merupakan sebuah firma yang berdiri tahun 1690. Tujuan berdirinya Firma ini adalah untuk melakukan pembiayaan pembangunan kembaliarmada angkatan laut Inggris. Pemerintah Inggris tidak memiliki pendanaan untuk hal tersebut, atas gagasan dari William Paterson serta direalisasikan oleh Charles Montagu        dibuatlahlembaga intermediasi keuangan dalam upaya untuk memenuhi pembiayaan tersebut dalam 12 hari.

Nampaknya perkembangan Bank ini merupakan usaha dari negara di Eropa dalam usahanya melancarkan kegiatan perdagangan perbedaan mata uang kemudian dilakukan konversi satu mata uang ke mata uang lainnya (money changer). Nampaknya tujuan awal dari berdirinya bank pada abad pencerahan merupakan intermediasi keuangan yang dipergunakan untuk melakukan pembiayaan armada perang untuk melakukan kolonialisme dan imperialism.

Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.[butuh rujukan] Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain:

  • De Javasce NV.
  • De Postspaarbank.
  • Hulp en Spaar Bank.
  • De Algemene Volkskrediet Bank.
  • Nederlandsche Handelsmaatschappij (NHM).
  • Nationale Handelsbank (NHB).
  • De Escompto Bank NV.
  • Nederlansch Indische Handelsbank

Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain:

  • NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank
  • Bank Nasional Indonesia.
  • Bank Abuan Saudagar.
  • NV Bank Boemi.
  • The Chartered Bank of India, Australia and China
  • Hongkong & Shanghai Banking Corporation
  • The Yokohama Species Bank.
  • The Matsui Bank.
  • The Bank of China.
  • Batavia Bank.

Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada pada zaman awal kemerdekaan antara lain:

  • NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank (saat ini Bank OCBCNISP), didirikan 4 April 1941 dengan kantor pusat di Bandung
  • Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan - BNI ’46.
  • Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari De Algemene Volkskrediet Bank atau Syomin Ginko.
  • Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
  • Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
  • Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
  • Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
  • NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
  • Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik.
  • Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.

Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syariah, dan juga Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Fungsi Bank

  • Bank berfungsi sebagai alat untuk menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat.
  • Fungsi bank yaitu memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi suatu negara, dengan menghimpun dana dari masyarakat untuk berinvestasi terhadap pembangunan negara.
  • Bank berfungsi sebagai lembaga yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang berupa jasa pelayanan perbankan kepada masyarakat agar masyarakat merasa nyaman dan aman di dalam menyimpan dananya tersebut.

Tugas Bank Umum

  • Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
  • Memberikan kredit.
  • Menerbitkan surat pengakuan hutang.

Klasifikasi Bank

Berdasarkan segi fungsinya, bank diklasifikasi menjadi :

  • Bank umum (komersial + syariah) : bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi-kan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
  • BPR : bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasar-kan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan segi kepemilikannya, bank diklasifikasi menjadi :

  • Bank Pemerintah: bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah;
  • Bank swasta nasional: bank yang seba-gian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional Indonesia;
  • Bank koperasi: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan berbadan hukum koperasi;
  • Bank asing: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh asing, baik swasta maupun pemerintah asing.
  • Bank campuran: bank yang modalnya dimiliki swasta nasional Indonesia dan asing, dan pada umumnya sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta Indonesia.

Berdasarkan segi statusnya, bank diklasifikasi menjadi :

  • Bank devisa: bank yang melaksanakan transaksi luar negeri atau transaksinya berhubungan dengan valas.
  • Bank non devisa: bank yang tidak diperbolehkan melakukan transaksi dengan luar negeri atau berkaitan dengan valas.

Berdasarkan segi cara menentukan harga, bank diklasifikasi menjadi :

  • Bank konvensional: bank yang dalam menentukan harganya menetapkan suatu tingkat bunga tertentu, baik untuk dana yang dikumpulkan maupun disalurkan.
  • Bank syariah: bank yang penentuan harganya tidak menetapkan suatu tingkat bunga tertentu tetapi didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.


Tiga Kegiatan Pokok Bank

Menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta memberi layanan jasa dalam lalu-lintas pembayaran.

Kegiatan Bank Umum

- Menghimpun dana

Merupakan kegiatan pokok bank, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan devosito. Untuk merangsang masyarakat agar giat menabung biasanya diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah.

- Menyalurkan dana

Kegiatan menyalurkan dana berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat yang biasa disebut kredit bank. Kredit yang disalurkan oleh bank berupa :

1. Kredit Usaha

kredit yang digunakan untuk membiayai perputaran usaha atau bisnis sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang produktif, seperti usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain¬-lain 

2. Kredit Konsumsi

kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif, seperti membeli rumah atau kendaraan pribadi. 

3. Kredit Serba Guna

kredit yang bisa digunakan untuk tujuan apa saja, bisa untuk konsumsi maupun untuk memulai usaha baru seperti Perdagangan, Usaha di bidang jasa dan lainnya.

- Memberikan jasa bank lainnya

Jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama (Menghimpun dan menyalurkan dana). Hal tersebut di atas sesuai dengan tujuan perbankan itu sendiri yaitu menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

Sumber-sumber Alokasi Dana Bank

Dana-dana bank yang diperoleh dari pihak ke satu, ke dua dan ke tiga akan digunakan dalam seluruh kegiatan operasional Bank dan dialokasikan dengan menggunakan metode berikut:

- Gabungan dana (pool of funds approach), semua dana yang masuk digabung menjadi satu, kemudian dialokasikan tanpa memperhatikan jenis, sifat sumber dana, jangka waktu serta biaya dana. 

- Alokasi aset (Asset allocation approach), sumber dana masing2 memiliki sifat tersendiri sehingga harus diperlakukan secara individu dgn mempertimbangkan karakteristik masing-masing.

Jenis alokasi dana:

a) Menurut prioritas penggunaan

- Cadangan primer (primary reserve)

Prioritas utama dalam alokasi dana adalah menempatkan dana untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang pembentukannya dimaksudkan untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum, keperluan operasional Bank, penarikan simpanan, permintaan pencairan kredit dari masyarakat, penyelesaian kliring antar Bank dan kewajiban jangka pendek lainnya yang harus segera dibayar.

- Cadangan sekunder

Alokasi dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek Bank dan sebagai tambahan apabila cadangan primer tidak mencukupi. Kebutuhan likuiditas ini tidak semuanya dapat diperkirakan sehingga ditanamkan dalam bentuk surat2 berharga jangka pendek yg mudah diperjualbelikan.

-  Penyaluran kredit (loan)

Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang optimal serta menjaga keamanan atas dana yang dipercayakan nasabah di Bank. Fungsi kredit yang diberikan kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan daya guna uang dan barang, meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, instrumen untuk menstabilkan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, dsb. Kredit merupakan aktivitas Bank yg paling utama dalam menghasilkan keuntungan yang diperoleh dari tingkat bunga (interest). 

- Investasi (investment)

Prioritas terakhir dalam alokasi dana Bank yaitu pada investasi portofolio berupa penanaman dalam bentuk surat-surat berharga jangka panjang atau surat-surat berharga yang berlikuiditas tinggi yang bertujuan untuk memberikan tambahan pendapatan dan likuiditas Bank yaitu dalam bentuk obligasi dengan berbagai jenisnya.

b) Menurut sifat aktiva

1. Aktiva non produktif (non earning assets)

  • Alat-alat likuiditas Bank (kas, giro pada BI, giro pada bank2 lain, dsb
  • Aktiva tetap dan inventaris (tanah, gedung, kantor, komputer, dsb)

2. Aktiva Produkti (earning assets)

  • Kredit berjangka pendek, menengah dan panjang
  • Penempatan pada bank lain
  • Surat-surat berharga 
  • Penyertaan modal (penanaman dana dalam bentuk saham)

Produk Bank Umum

- Giro (Demand Deposit)

Merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro.

- Tabungan (Saving Deposit)

Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank dan dapat dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kwitansi atau  kartu  (ATM).

- Deposito (Deposit)

Merupakan simpanan pada Bank yang memiliki jangka waktu tertentu, pencairannya  dilakukan pada saat jatuh tempo yang terdiri dari Deposito Berjangka (time deposit), Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit) dan Deposit On Call.

- Kredit Investasi

Merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan investasi.

- Kedit Modal Kerja

Merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan modal usaha.

- Kredit Perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk memperbesar/memperlancar kegiatan perdagangan.

-  Kredit Produktif

Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan.

-  Kredit Konsumtif

Merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan konsumsi.

-  Kredit Profesi

Merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan professional

-  Kredit Sindikasi

Merupakan Kredit yang diberikan kepada debitur korporasi secara bersama-sama dengan beberapa bank lain

-  Kredit Program

Merupakan Kredit yang diberikan bank dalam rangka memenuhi suatu program pemerintah

Masalah-masalah Internal Bank

- Manajemen

         Masalah manajemen bank yang paling sering terjadi Adalah masalah ATM. Di luar negeri, pemilik ATM selalu menempelkan foto tentang ATM yang standar, termasuk foto lubang kartu ATM, sehingga masyarakat tahu mana mesin ATM yang standar dan tidak. Dengan manajemen seperti itu,masyarakat akan hati-hati bila mengetahui adanya mesin ATM yang tidak standar, seperti ada kamera atau ada kejanggalan lain. Bahkan, pemberitahuan tentang ATM standar itu juga disertai dengan nomor telepon, sehingga masyarakat dapat melapor bila ada kejanggalan mesin ATM pada lokasi tertentu

- Assets Quality

          Bank dipandang sebagai prosesor informasi, mereka ada karena keuntungan mereka di ekstraksi surplus yang terkait dengan informasi peminjam reusability-spesifik. Hal ini menunjukkan bahwa insentif bank untuk layar pemohon kredit, dan karenanya menjaga kualitas aktiva, tergantung pada surplus skrining ini dapat menghasilkan, yang pada gilirannya tergantung pada reusability informas. Yang pertama telah langsung mengurangi surplus informasi bank 'sedangkan yang kedua melakukan penurunan reusabilitas informasi. Maka pengeluaran penyeleksian telah berkurang dan penurunan penyaringan telah menurunkan kualitas aset bank.

Capital Requirement

             Pasar saham terangkat pada tanggal 13 September setelah peraturan perbankan yang baru diumumkan disebut Basel III. Wall Street menarik napas lega. Mega bank, ditopang oleh dana talangan wajib pajak murah hati, tidak akan memiliki kesulitan memenuhi persyaratan modal yang baru, yang lebih rendah dari yang diharapkan dan tidak akan sepenuhnya dilaksanakan sampai 2019. Hanya bank-bank komersial lokal, yang sudah berjuang untuk memenuhi persyaratan modal, akan serius ditantang oleh peraturan baru. Sayangnya, ini adalah bank-bank yang membuat sebagian besar pinjaman untuk bisnis lokal, yang melakukan sebagian besar mempekerjakan dan memproduksi dalam ekonomi riil. Basel III persyaratan modal seolah-olah dirancang untuk mencegah terulangnya runtuhnya perbankan 2008, tetapi aturan baru gagal untuk mengatasi penyebab sebenarnya.

- Teknologi

             Pengembangan lokasi layanan perbankan saat ini nyaris sudah tidak mungkin, penambahan produk baru juga tidak akan beranjak jauh dari inovasi sekitar mobile-banking dan ekstensifikasi layanan private banking, yang semula diarahkan ke nasabah-nasabah kelas kakap saja. Layanan financial planning yang semula sangat terbatas, kini semakin marak dan dimungkinkan dengan terbukanya peluang untuk memadukan produk-produk asuransi, pasar-modal dan dana-pensiun ke dalam layanan perbankan. Teknologi yang diperlukan sifatnya menjadi sangat individual dan tergantung pada profil dan kebutuhan masing-masing nasabah. Yang penting adalah bahwa perkembangan saat ini menunjukkan bahwa layanan jasa-keuangan sedang bergerak ke arah konvergensi di antara keempat jenis produk tersebut. Untuk itu maka perlu adanya penambahan di bidang perbangkan untuk menajukan di sekitar mobile-banking dan ekstenfikasi layanan prifate banking khususnya di Indonesia.

- Human Resources

Bank menekankan pendekatan yang lebih positif untuk mengelola karyawan, dengan karyawan sebagai sumber daya, dan berusaha untuk meningkatkan kerjasama, komitmen dan identifikasi dengan Bank, kebijakan mengurangi staf angka dan penegasan dari "hak untuk mengelola" memberikan kesan menjadi pendekatan yang lebih tradisional untuk mengelola tenaga kerja sebagai biaya. Upaya untuk memotong biaya tenaga kerja di Bank pasti tampaknya mengancam kesempatan untuk menciptakan hubungan kepercayaan yang tinggi industri dengan takut redundansi dan relokasi, bekerja melawan upaya Bank untuk menciptakan komitmen karyawan lebih besar dan identifikasi. Kepercayaan itu sendiri terlihat menjadi prasyarat bagi perubahan yang berhasil meskipun kepercayaan secara umum diterima sebagai sebuah konsep yang sangat rapuh.

- Institution Operation Infrastructure

Teras utama langkah-langkah kebijakan pada tahun 2005 terus berfokus pada peningkatan daya saing lembaga perbankan domestik dan mempertahankan daya tahan sektor keuangan.Dalam hal ini, usaha ditujukan untuk meningkatkan keefisienan struktur dan operasi lembaga perbankan serta memperkenalkan kerangka kerja pengawasan berhemat dan pengawasan pengawasan yang lebih dinamis serta infrastruktur pengawasan yang lebih efektif dan komprehensif. Inisiatif dasar utama lain termasuk memastikan akses kepada pembiayaan yang berterusan bagi semua segmen ekonomi dan memperkukuh infrastruktur perlindungan dan pendidikan pengguna. Inisiatif kebijakan utama lainnya termasuk memastikan akses ke pendanaan yang berkelanjutan untuk semua segmen ekonomi dan memperkuat infrastruktur perlindungan dan pendidikan pengguna. Inisiatif ini mencerminkan inti utama Fase Kedua Rencana Induk Sektor Keuangan (PISK) untuk mengangkat prestasi keseluruhan sektor keuangan.

Masalah-masalah Eksternal Bank

- Macro Economic Condition

Portofolio bank Internasional merupakan komponen besar portofolio negara internasional. Namun, respon bank untuk kondisi makroekonomi internasional sebagian besar masih belum diselidiki. Kami menggunakan dataset novel di internasional portofolio 'bank untuk menjawab tiga pertanyaan. Pertama, apa saja yang dijalankan penentu panjang internasional portofolio 'bank? Kedua, bagaimana internasional portofolio 'bank menyesuaikan diri untuk menjalankan ekonomi makro perkembangan-pendek? Ketiga, apakah kecepatan perubahan penyesuaian dengan derajat integrasi keuangan? Kami menemukan bahwa, dalam jangka-panjang, ukuran pasar memiliki dampak positif pada aset asing dan kewajiban. Peningkatan perbedaan kepentingan antara rumah dan ekonomi asing menurunkan aset asing dan meningkatkan asing kewajiban. Perdagangan Luar Negeri memiliki dampak positif pada portofolio bank internasional, yang bersifat independen dari pengaruh variabel makro ekonomi lainnya. Menjalankan dinamika pendek menunjukkan heterogenitas di seluruh negara, tetapi dinamika ini sebagian dapat dijelaskan dengan tipe variabel gravitasi.

- Country risk

Resiko Negara harus menjadi penugasan bobot risiko masing-masing negara yang kondisi di counterparty. peringkat harus dipahami dan terkait dengan tingkat pemaparan dan modal pada risiko. Beberapa bank mungkin memiliki beberapa sub-kategori peringkat seperti jenis mitra, jenis produk, bahkan daerah negara. Beberapa bank juga dapat membedakan risiko antara pihak sektor publik dan swasta sektor counterparty.

- Undustry Environment

Kehilangan bisnis untuk bank yang tidak layar begitu ketat merupakan masalah bagi bank etis. Sering kali bank etis harus bekerja dengan anggaran jauh lebih rendah karena hal ini. bank Etis pengecualian peminjam tidak etis sering mengakibatkan debitur pergi ke bank lain, hal ini membawa pentingnya peraturan industri yang luas.Salah satu cara untuk meningkatkan industri akan peraturan luas bagi warga untuk menerapkan tekanan pada bank. Tanpa kenaikan ini sulit untuk menghambat bisnis tidak etis dari menemukan bank untuk membiayai proyek-proyek mereka. Kenaikan peraturan yang berhubungan dengan topik moral tidak keluar dari pertanyaan. Industri saat ini kode lebar, misalnya, melarang pembiayaan produksi obat ilegal. Ini mencerminkan moral masyarakat yang menonjol terhadap obat tersebut.

- International Banking Activities

Teori perdagangan modern menekankan perbedaan-tingkat produktivitas perusahaan untuk menjelaskan kegiatan lintas batas dari perusahaan non-keuangan. Penelitian ini menguji apakah pecking order produktivitas juga menentukan aktivitas perbankan internasional. Menggunakan dataset novel yang berisi bank-bank internasional kegiatan Jerman semua, kami memperkirakan probabilitas memerintahkan kehadiran di luar negeri (margin yang luas) dan volume aset internasional (margin intensif). kita memperkaya model Heckman seleksi konvensional ke account untuk pemilihan-diri bank dalam mode yang berbeda dari kegiatan asing menggunakan probit dipesan. Empat temuan utama muncul. Pertama, mirip dengan hasil untuk perusahaan non-keuangan, Kedua, hanya perusahaan keuangan non-sedikit terlibat dalam perdagangan internasional, namun banyak bank memiliki aktiva yang internasional, dan hanya beberapa bank besar melakukan investasi langsung asing. Ketiga, di samping produktivitas, hal faktor risiko perbankan internasional. Keempat, gravitasi-tipe variabel memiliki dampak penting pada kegiatan perbankan internasional.

- Development of International Payment

The konvertibilitas-non banyak mata uang di dunia pasar saat ini masih merupakan hambatan serius bagi aliran barang dalam perdagangan internasional. Bank dapat memainkan peran penting dalam membantu mengatasi masalah ini. Selain itu, pembukaan mantan "Blok Timur" menuntut negara-negara yang sistem perbankan internasional melakukan fungsi katalitik dalam membina perdagangan. Meskipun transfer pembayaran adalah fungsi perbankan dasar, jaringan hubungan account internasional masih terlalu longgar untuk memastikan penyelesaian efisien piutang ekspor. Terutama di pasar yang baru muncul di Eropa Tengah dan Timur, bankir komersial dapat meningkatkan transfer dana konversi oleh aktif memantau perbatasan perdagangan pola-lintas.

-  International Debt Crisis

Untuk sepenuhnya akurat, orang harus merujuk pada krisis utang banyak yang ada di dunia saat ini. Untuk tujuan kita, bagaimanapun, "krisis utang" akan merujuk utang luar negeri, baik swasta maupun umum, negara-negara berkembang, yang telah berkembang sangat sejak awal 1970-an. Fokus kami harus jelas, bagaimanapun, krisis utang lain yang banyak masalah ekonomiglobal: defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat, keseimbangan defisit perdagangan, dan kepailitan dari banyak lembaga tabungan dan pinjaman. Krisis-krisis ini sangat saling berhubungan, terutama karena mereka berhubungan dengan isu-isu suku bunga, nilai ekspor, dan kepercayaan dalam sistem perbankan internasional. "Krisis utang," kemudian, adalah fenomena global, dan upaya untuk memahami sepenuhnya membutuhkan perspektif global.

Profil Sebuah Bank Umum di Indonesia

- Bank Danamon

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (“Danamon”) didirikan pada tahun 1956, dan kini telah tumbuh berkembang menjadi salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia, dipandu oleh visi perusahaan yaitu “Kita Peduli dan Membantu Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan”

Danamon melayani seluruh segmen nasabah mulai dari Konsumer, Mikro, Usaha Kecil dan Menengah, dan Wholesale. Danamon menyediakan rangkaian produk perbankan dan jasa keuangan yang komprehensif, termasuk perbankan Syariah. Selain itu, Danamon juga menyediakan pembiayaan otomotif dan barang-barang konsumer melalui Adira Finance dan Adira Kredit serta layanan asuransi umum melalui Adira Insurance. Danamon mengoperasikan jaringan distribusi dari Aceh hingga Papua dengan lebih dari 1.859 kantor cabang dan gerai pelayanan terdiri dari kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam (“DSP”), unit Syariah serta jaringan Adira Finance dan Adira Insurance.

Melalui jaringan Sales & Distribution dengan struktur single captainship, Danamon mampu memberikan penawaran produk secara terintegrasi sehingga meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah. Jaringan distribusi Danamon didukung oleh platform e-channel yang mencakup jaringan lebih dari 1.400 ATM dan 60 CDM (Cash Deposit Machine), serta akses ke lebih dari 60.000 ATM di jaringan ATM Bersama, ALTO dan Prima. Selain jaringan fisik, layanan Danamon juga dapat diakses melalui Danamon Online Banking, aplikasi D-Mobile, D-Card, serta SMS Banking. Danamon secara terus menerus meningkatkan fitur dan kapabilitas dari layanan digital yang dimiliki guna memenuhi tuntutan pengguna jasa perbankan yang semakin mengutamakan kemudahan dan kecepatan bertransaksi. Per 30 Juni 2017 Danamon mengelola aset sebesar Rp176 triliun bersama anak perusahaannya, yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) dan PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance). Dalam hal kepemilikan saham, 67,37% saham Danamon dimiliki oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd., 6,57% oleh JPMCB-Franklin Templeton Investment Funds dan 26,06% dimiliki oleh publik.

Postingan populer dari blog ini

Unsur Pengaman Uang Rupiah, Alat Pembayaran Yang Sah

Pengelolaan Keuangan, Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan, Pengertian Pengelolaan Keuangan, Tujuan Pengelolaan Keuangan, Tahapan Pengelolaan Keuangan

Hukum Permintaan dan Penawaran serta Asumsi-Asumsinya, Kurva Permintaan dan Kurva Penawaran