Pengertian Konsumen, Konsumsi, Tujuan Konsumsi, Faktor yang Mempengaruhi, Teori Perilaku Konsumen
Konsumsi
a. Pengertian KonsumsiKonsumsi merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian selain produksi dan distribusi. Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari konsumsi. Dalam kehidupan sehari-hari konsumsi sering diartikan sebagai kegiatan memakai, menggunakan, atau memanfaatkan barang atau jasa. Jika kegiatannya dinamakan konsumsi, pelakunya disebut konsumen.
Konsumen adalah orang atau lembaga yang melakukan konsumsi, yaitu memakai atau memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Berdasarkan asal-usul kata (etimologis), kata konsumsi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata consumption, yang berarti menggerogoti atau nienghabiskan. Adapun menurut istilah konsumsi diartikan sebagai kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna (utility) barang atau jasa. Misalnya, penumpang kereta api, penumpang pesawat terbang, makan kacang, menggunakan sepatu, dan belajar di sekolah.
b. Tujuan Konsumsi
Tujuan konsumsi pada dasarnya dilalcukan dalam rangka untuk memenuhikebutuhan. Adapun tujuan kegiatan konsumsi dapat digolongkan menjadi empat, yaitu:
1) mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap;
2) menghabiskan nilai guna barang dan jasa sekaligus;
3) memuaskan atau bermanfaat untuk kebutuhan fisik;
4) memuaskan atau bermanfaat untuk kebutuhan rohani.
c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumsi
Faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi, yaitu sebagai berikut.
1) Tingkat Pendapatan
Makin tinggi tingkat pendapatan suatu rumah tangga, akan semakin tinggi tingkat konsumsinya. Sebaliknya, jika pendapatannya kecil, konsumsinya pun kecil.
2) Tingkat Harga
Banyak sedikitnya barang yang akan dikonsumsi sangat bergantung pada harga. Dengan kata lain, konsumsi dikurangi pada waku harga tinggi dan konsumsi dapat ditingkatkan jika harga lebih rendah.
3) Sikap dan Gaya Hidup
Sikap dan gaya hidup seseorang sangat memengaruhi tingkat konsumsi. jika sikap dan gaya hidupnya boros, ia cenderung berperilaku konsumtif, yaitu kebiasaan untuk membelanjakan semua uang untuk membeli barang, padahal barang tersebut belum tentu bermanfaat.
Misalnya :
4) Adat Istiadat
Adat istiadat juga dapat memengaruhi konsumsi. Misalnya, untuk upacara tradisional diperlukan barang-barang tertentu.
5) Model Barang
Model barang yang sedangtren dapat memengaruhi perilaku masyarakat dalam konsumsi.
6) Kegiatan Berkompentisi dengan Konsumen Lain
Barang substitusi jika seorang konsumen memiliki hasrat atau keinginan berkompetisi dengan konsumen lainnya, biasanya tingkat konsumsinya akan besar. Artinya, konsumen yang dilakukan bukan berdasarkan sekala prioritas kebutuhan, melainkan menurut konsumen lain.
7) Selera Konsumen
Selera konsumen setiap orang berbeda-bfeda. Orang Jawa dengan orang Sunda memiliki selera yang berbeda dalam hal makanan. Adanya perbedaan selera jelas akan memengaruhi konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa.
Teori Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen pada dasarnya menjelaskan bagaimana konsumen mendayagunakan sumber daya yang ada (uang) dalam raifgka memuaskan keinginan atau kebutuhan dari satu atau beberapa produk. Terdapat dua teori perilaku konsumen yaitu teori cardinal utility dan ordinal utility.
1) Teori Cardinal Utility
Teori Cardinal Utility menganggap bahwa kepuasan seseorang dapat diukur secara kuantitatif. Adapun satuan ukur kepuasannya adalah util yang diambil dari kata utility. Kepuasan konsumen menurut teori ini bersifat cardinal.
a) Hukum Gossen 1
Hukum ini dikemukakan oleh Herman Heinrich Gossen (1810-1959) yang dikenal dengan The Law of Diminishing Marginal Utility atau hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun atau dikenal dengan Hukum Gossen I. Bunyi hukum Gossen I adalah sebagai berikut:
“Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus ditambah, maka kepuasan total yag diperoleh juga bertambah, akan tetapi kepuasan marginal (tambahan kepuasan yang diperoleh jika konsumsi ditambah satu unit) akan semakin berkurang. Bahkan bila konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan toted menjadi berkurang”
b) Hukum Gossen II
Hukum Gossen I hanya berlaku jika barang dan jasa yang dikonsumsi hanya satu macam barang. Dalam kenyataanya, konsumen membutuhkan beranekaragam barang dan jasa. Dalam hal ini berlaku Hukum Gossen II yang bunyinya sebagai berikut:
“Seorang konsumen akan membagi-bagi pengeluaran uangnya untuk membeli berbagai macam barang sedemikian rupa hingga kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara seimbang. Artinya, sedemikian rupa hingga rupiah terakhir yang dibelanjakan untuk membeli sesuatu memberikan kepuasan marginal yang sama”
2) Teori Ordinal Utility
Teori Ordinal Utility kali pertama dikemukakan oleh Francis Y. Edgerwoth yang menganggap kepuasan konsumen tidak dapat diukur secara kuantitatif, melainkan hanya dapat diperbandingkan, artinya bahwa hanya dapat diperbadingkan mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah tingkat kepuasannya. Konsumen cukup membandingkan urutan barang dan jasa mana yang lebih tinggi kepuasannya dan mana yang lebih rendah tanpa menyebutkan berapa kepuasan tersebut.
Perbedaan dengan teori kardinal adalah jika dalam teori nilai guna kardinal kepuasan bernilai subjektif sedangkan dalam teori nilai guna ordinal tingkat kepuasan diurutkan dalam tingkatan tertentu misalnya rendah, sedang dan tinggi.
Alat yang digunakan dalam teori ordinal adalah kurva indiferensi (indeference curve). Tahukan kalian apa itu kurva indeferensi? Kumpulkan informasi dari berbagai referensi yang relevan, termasuk dari buku-buku yang terdapat di sekolah kalian dan dari internet jika memungkinkan. Diskusikan bersama teman belajar kalian dan tanyalcan kepada guru ekonomi kahan jika terdapat informasi yang belum kahan pahami.
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi dua macam barang dan jasa yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seseorang- Terdapat empat karakteristik kurva indiferensi, yaitu sebagai berikut:
a) Turun dari kiri atas ke kanan bawah;
b) Cembung ke arah titik pusat (titik origin);
c) Tidak saling berpotongan;
d) Kurva yang terletak disebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih.
Terdapat beberapa asumsi atau anggapan dasar yang berlaku dalam pendekatan kurva indiferensi sebagai berikut.
a) Konsumen memiliki kecenderungan terhadap dua macam barang yang dikonsumsi, misalnya barang X dan barang Y
b) Konsumen memiliki sejumlah uang tertentu untuk kegiatan konsumsi
c) Konsumen akan bertindak rasional, dalam hal ini konsumen akan berupaya untuk memaksimalkan kepuasan (kepuasan total) dalam mengalokasikan dananya untuk mengonsumsi kedua macam barang tersebut.
Kurva di atas menunjukkan kurva indeferensi dengan tiga titik, yaitu A, B, dan C. Titik-titik tersebut menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen.
Demikian uraian tentang Pengertian Konsumen, Pengertian Konsumsi serta Faktor Yang mempengaruhinya. selanjutnya simak materi tentang Pelaku Ekonomi.